Komunitas Gay & Lesbi Gelar Pertemuan di Surabaya

SURABAYA - Meski Jawa Timur dikenal sebagai gudangnya pondok pesantren, namun ternyata tak menciutkan nyali bagi kaum gay, lesbi, dan biseksual untuk mengadakan acara di Surabaya. Tak tanggung-tanggung acara yang akan diadakan kali ini bertaraf internasional.

Rencananya, kegiatan yang bertajuk International Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, dan Intersex Association (ILGA) akan menggelar konferensi regional ILGA ke-4 tingkat Asia pada 26-28 Maret 2010.

Konferensi itu akan membahas isu krusial bagi perjuangan penegakan hak azasi manusia (HAM) bagi kaum lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT) seluruh Indonesia maupun dunia, yang telah lama dimarginalkan dan penuh stigma serta diskriminasi.

"Kita akan saling berbagi pengalaman, pengetahuan dan semangat kerja. Serta perkembangan-perkembangan terkini mengenai perjuangan kelompok-kelompok LGBT di Asia menjadi sorotan utama dalam konferensi ini," kata Widodo Budi Darmo, Program Manager Arus Pelangi, Rabu (24/3/2010).

Widodo menerangkan, ILGA mewakili dari 560 organisasi LGBT yang tersebar di 90 negara, termasuk Indonesia. Dia mengaku meski masih ada penolakan dari kelompok-kelompok terhadap keberadaan LGBT di Indonesia, tidak ada undang-undang yang melarang bercinta sesama jenis.

Menurutnya, berdasarkan pasal 28 UUD 1945, UU HAM pasal 5 ayat 3, serta konvensi-konvensi international, Indonesia seharusnya memberikan perlindungan dan pelayanan kepada kelompok-kelompok minoritas seperti LGBT.

"Walaupun merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, Indonesia bukan negara Islam. tetapi negara yang berazas pada Bhineka Tunggal Ika," jelasnya.

Dia mengatakan, konferensi regional ILGA ke-4 Asia di Surabaya mendatang akan dihadiri 100 peserta yang terdiri dari 20 negara Asia. Usai konferensi, mereka akan menggelar pawai budaya di Kota Surabaya, untuk menunjukkan keragamaan budaya seluruh Asia.

"Konferensi nanti akan membahas dua bagian. Bagian terbuka, untuk umum yang diisi dengan diskusi pleno dan diskusi lokakarya. Sedangkan bagian tertutup, hanya diikuti oleh angota-anggota ILGA, untuk membahas urusan dan isu internal," pungkasnya.