Banjir emang dah jadi langganan hampir seluruh wilayah Indonesia terutama Jakarta,
dah ga heran atawa aneh
jika kita melihat berita ataupun melihat atau bahkan mengalami kebanjiran di rumah tempat tinggal kita.
Karena Wilayah yang seharusnya menjadi resapan air telah beralih fungsi jadi tempat bisnis bagi para usahawan ataupun berubah fungsi jadi tempat pemukiman warga, mau yang bagus, yang jelek sama aja.
semuanya salah apalagi pemerintahnya yang ngebiarin aja pemukiman liar dibangun di areal danau atau kali tersebut.
klo para cukong nyogok mereka untuk membiarkan pembangunannya terus berjalan lama-lama areal tersebut bisa abis.
jika moral pemerintah kita udah kaya gini, gimana masyarakatnya?
pasti pada diem aja kan?
dahulu menurut orang tua gw, bnyak sekali daerah resapan aer
seperti areal persawahan, kali, danau,
tapi sekarang seiring berjalannya waktu dan kondisi yang ada,
sawah-sawah tersebut dah digusur,
diratakan dengan tanah dijadikan perumahan.
yah... mau ga mau jangan salahin si aer
jika mereka datang berkunjung ke tempat tinggal lamanya yang dulu, alhasil.... terjadilah banjir. karna mereka juga butuh tempat untuk bermuara.
salah satu akibat dari kelalaian masyarakat dan pemerintah adalah membiarkan wilayah tersebut menjadi seperti itu. setu-setu yang telah ada tidak dirawat tanggul yang sudah hampir jebol dibiarkan saja tanpa ada perhatian dari pemerintah untuk memperbaikinya.
hingga akhirnya salah satu kejadian pedih menimpa suatu kawasan di di antara perbatasan wilayah Tangerang selatan dan Jakarta Selatan
Apakah anda tahu nama wilayah tersebut?
Yapz,
Setu Gintung.
Pada tanggal 27 April 2009 beberapa hari yang lalu
terjadi banjir bandang akibat jebolnya tanggul setu tersebut sekitar pukul 04.35 WIB tepatnya setelah adzan Subuh
to be continued....
dah ga heran atawa aneh
jika kita melihat berita ataupun melihat atau bahkan mengalami kebanjiran di rumah tempat tinggal kita.
Karena Wilayah yang seharusnya menjadi resapan air telah beralih fungsi jadi tempat bisnis bagi para usahawan ataupun berubah fungsi jadi tempat pemukiman warga, mau yang bagus, yang jelek sama aja.
semuanya salah apalagi pemerintahnya yang ngebiarin aja pemukiman liar dibangun di areal danau atau kali tersebut.
klo para cukong nyogok mereka untuk membiarkan pembangunannya terus berjalan lama-lama areal tersebut bisa abis.
jika moral pemerintah kita udah kaya gini, gimana masyarakatnya?
pasti pada diem aja kan?
dahulu menurut orang tua gw, bnyak sekali daerah resapan aer
seperti areal persawahan, kali, danau,
tapi sekarang seiring berjalannya waktu dan kondisi yang ada,
sawah-sawah tersebut dah digusur,
diratakan dengan tanah dijadikan perumahan.
yah... mau ga mau jangan salahin si aer
jika mereka datang berkunjung ke tempat tinggal lamanya yang dulu, alhasil.... terjadilah banjir. karna mereka juga butuh tempat untuk bermuara.
salah satu akibat dari kelalaian masyarakat dan pemerintah adalah membiarkan wilayah tersebut menjadi seperti itu. setu-setu yang telah ada tidak dirawat tanggul yang sudah hampir jebol dibiarkan saja tanpa ada perhatian dari pemerintah untuk memperbaikinya.
hingga akhirnya salah satu kejadian pedih menimpa suatu kawasan di di antara perbatasan wilayah Tangerang selatan dan Jakarta Selatan
Apakah anda tahu nama wilayah tersebut?
Yapz,
Setu Gintung.
Pada tanggal 27 April 2009 beberapa hari yang lalu
terjadi banjir bandang akibat jebolnya tanggul setu tersebut sekitar pukul 04.35 WIB tepatnya setelah adzan Subuh
to be continued....
kejadian tersebut menimbulkan korban hingga ratusan jiwa seratus diantaranya dinyatakan hilang.
Untuk itu marilah kita rawat peninggalan nenek moyang kita serta titipan Allah SWT ini dengan sebaik-baiknya.
Hilangkan sifat serakah, jauhi pertengkaran , serta jalin hubungan antar sesama manusia di negara kita ini yang berlandaskan Pancasila.
