Emas Tetap Berpeluang Naik Pekan Depan
[Bloomberg 10/6/11] Emas berpeluang naik, untuk mencatat gain mingguan keempatnya, seiring dengan kekhawatiran seputar krisis utang di kawasan Eropa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang memicu kenaikan permintaan untuk logam mulia sebagai investasi alternatif. Perak juga naik.
Emas untuk pengiriman segera mengalami sedikit perubahan di $1543.88 pada pukul 10.18 pagi waktu Seoul, naik 0.1% selama pekan ini. Kontrak berjangka untuk Agustus jgua sedikit berubah di $1544.90 per ounce di Comex, New York.
'Tampaknya belum ada jalan keluar,' kata Bruce Ikemizu, kepala perdagangan komoditi dari Standard Bank Plc, melalui telepon pagi ini, mengacu pada krisis utang di Eropa. 'Ini masih bullish untuk emas.'
Bank sentral Eropa memberikan sinyal akan adanya kenaikan suku bunga di bulan Juli walaupun naiknya biaya pinjaman akan memacu krisis yang akan mengancam Yunani kedalam default.
The Fed pekan ini juga mengatakan bahwa ekonomi terekspansi pada 'laju yang lambat' di sebagian besar wilayah, juga menggaris bawahi pernyataan Ben Bernanke bahwa rekor stimulus harus di pertahankan untuk mendorong pemulihan 'yang begitu lambat.'
Harga emas tampaknya akan diperdagangkan pada kisaran $1530 hingga $1550 per ounce pekan depan, seiring dengan para pembeli fisik menunggu untuk harga jatuh dibahwa $1530, kata Ikemizu.
Bullion telah naik 27% tahun lalu, mencapai rekor $1557.57 perounce pada 2 Mei lalu. US the Fed tetap mempertahankan suku bunga pada level 0% ke 0.25% sejak Desember 2008.
Perak untuk pengiriman segera naik sebanyak 0.8% ke $37.8650 per ounce, tertinggi sejak 1 Juni dan terakhir di transaksikan pada $37.81 per ounce. Harga naik sebesar 4% pekan ini, rebound dari kerugian 4.6% pekan lalu.
Emas menguat atas komentar ECB, lonjakan energi
New York, Reuters 9/6/11 – Emas pada perdagangan Kamis ini naik 0,5 persen, gain terbesar sehari dalam 2 pekan, akibat reli minyak mentah dan biji-bijian dan kekhawatiran terhadap krisis utang Eropa mendorong pembelian emas.
Emas diuntungkan setelah Bank Sentral Eropa mempertahankan level suku bunganya akan tetapi memberikan sinyal kenaikan di bulan Juli mendatang. Emas juga melonjak hampir 6 persen dalam 5 pekan terakhir oleh lemahnya sejumlah data ekonomi AS termasuk data pekerjaan yang dilaporkan Jumat lalu.
“Faktanya ECB tidak menaikkan suku bunga sehingga dengan cepat emas bergerak naik,” kata Miguel Perez-Santalla, vice president of sales di Heraeus Precious Metals Management. “Hingga ada resolusi krisis Eropa, emas akan tetap mendapatkan support.”
Spot gold naik 0,5 persen pada posisi $1.544,51 per ons. Gold futures AS untuk pengiriman Agustus ditutup naik $4 per ons pada level $1.542,70 per ons, setelah diperdagangkan dari $1.534 hingga $1.550,80.
Volume Gold futures COMEX di bawah 110.000 lot, hampir setengah rata-rata 30-harinya. Volume melesu sejak minggu lalu, periode dimana harga emas rangebound.
Perak naik 2 persen pada posisi $37,52 per ons.
Kekhawatiran inflasi ditopang oleh kenaikan tajam harga biji-bijian setelah pemerintah AS secara mengejutkan menurunkan estimasi tingkat panen AS dan lonjakan minyak mentah hingga 1 persen sehari setelah OPEC tidak merubah output minyaknya.
Suramnya beberapa data ekonomi AS baru-baru ini, termasuk lemahnya data pengangguran, telah mendorong ekspektasi bahwa suku bunga AS akan tetap pada level terendahnya, menekan dolar dan membebani yield obligasi Pemerintah.
Emas diperkirakan menguat menyusul reli harga Jagung dan minyak
Bloomberg (Seoul), 9 Juni 2011 - Emas diperkirakan akan mengalami penguatan untuk pertama kalinya dalam 3 hari ini pasca lonjakan harga biji-bijian dan energi, mendorong logam mulia sebagai perlindungan terhadap inflasi.
Transaksi emas untuk penyerahan terdekat tidak mengalami perubahan yaitu pada $1.536,25 per ons jam 2:01 pm di Seoul, 2,6 persen di bawah rekor. Emas tahun telah menguat 24 persen, pencapaian all-time high $1.577,57 pada 2 Mei. Kontrak penyerahan Agustus juga sedikit berubah yaitu di $1.537,30 di New York.
'Anda kemungkinan melihat beberapa support dibalik inflasi makanan, terutama penguatan jagung. Jonathan Barratt, direktur manajemen Commodity Broking Services Pty mengatakan melalui telpon dari Sydney. 'Anda akan melihat orang-orang akan menilai ulang aspek inflasi pangan tersebut.'
Thomson Reuters/Jefferies CRB Index 19 material telah menguat 38 persen tahun lalu, dengan jagung naik dua kali lipat. Biji-bijian yang digunakan untuk makanan, makanan hewan dan bioful telah mencatat kenaikan terbesarnya dalam 3 pekan kemarin. Biaya pangan global mendekati tertinggi sejarahnya, menurut PBB.
Minyak mentah naik, diperdagangkan di atas $100 per barel di New York setelah OPEC gagal mencapai kesepakatan terhadap target produksi untuk pertama kali dalam sedikitnya 20 tahun dan turunnya cadangan minyak AS.
Bank sentral Brazil menaikkan suku bunga acuannya untuk pertemuan ke-4 berturut-turut kemarin setelah harga konsumen melampaui batas atas target range untuk pertama kali sejak 2005. Sedikitnya ada 24 negara termasuk China, India, Thailand, Korea Selatan, Indonesia dan Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga tahun ini, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (rf)
0 komentar:
Posting Komentar