Pihak Kementrian Agama membantah pernyataan pengurus PP Muhammadiyah yang menyatakan waktu salat subuh di Indonesia terlalu pagi.
JAKARTA- Pihak Kementrian Agama membantah pernyataan pengurus PP Muhammadiyah yang menyatakan waktu salat subuh di Indonesia terlalu pagi.
Itu karena kalender waktu salat di Indonesia telah disusun secara teliti dengan memperhatikan pergeseran matahari dan bulan.
"Tidak ada itu, kita (pemerintah dan ormas Islam) pun sudah sepakat semua. Kalaupun ada perbedaan penghitungan itu sangat kecil dan tidak signifikan," ujar Dirjen Bimas Islam Nasarudin Umar kepada okezone di Jakarta, Rabu (24/3/2010).
Dalam setiap momentum penentuan waktu salat, pihak Kementrian Agama telah mengundang seluruh stakeholders dan ormas Islam di Indonesia.
Sehingga aspirasi semua pihak telah terakomodir dan kesalahan penghitungan bisa diminimalisir. "Kita satu sama lain saling melengkapi, tidak saling berhadap-hadapan," ujarnya.
Nasarudin mengingatkan, agar persoalan khilafiah (perbedaan kecil) dalam persoalan agama tidak dibesar-besarkan. Karena pada dasarnya perbedaan di antara umat manusia adalah rahmat.
"Setiap hari di televisi azan berkumandang pada waktu yang ditentukan dan selama ini tidak ada yang protes," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar